Batman Begins - Help Select

Kamis, 02 Januari 2014

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH PENDIDIKAN

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH PENDIDIKAN

1.    PERUBAHAN KURIKULUM
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan berbagai upaya dalam pelaksanaan proses pendidikan di sekolah  terus diupayakan. Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran dan proses selama kegiatan belajar mengajar, memiliki fungsi yang sangat penting. Rencana dan pengaturan yang baik sangat berpengaruh pada pencapaian visi dan misi dalam target pendidikan kita.  Harapan-harapan untuk pencapaian kemajuan di masa depan sangat dipengaruhi oleh mutan-muatan yang terkandung didalam kurikulum. Perubahan kurikulum yang sudah beberapa kali dilakukan dalam pelaksanaan pendidikan di Negara kita mulai dari tahun 1975 sampai tahun 2004, dalam kenyataannya belum mampu mengakomodir setiap tujuan yang ingin di capai.  Padatnya jumlah bahan ajar ternyata cukup membebani para peserta didik.  Efek dari beban ini siswa tidak dapat mengembangkan dirinya sesuai kompetensi yang dimilikinya secara maksimal.  Pada kurikulum tahun 2004  lahirlah KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan jumlah beban yang agak longgar.  Tetapi sayangnya kurikulum ini tidak dapat bertahan lama, sebelum menunjukan hasil yang signifikan perubahan kurikulum kembali terjadi.  Sosialisasi dilapangan yang baru saja usai hanya menambah kebingungan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih dikenal dengan KTSP yang memasukan unsur muatan lokal dan pengembangan diri yang mulai digulirkan tahun 2006, juga belum mampu menampung aspirasi sesuai dengan fungsi dari kurikulum itu sendiri.  Kecenderungan guru untuk menyelesaikan bahan/materi ajar dengan cepat juga ternyata tidak memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan dirinya hingga memiliki kompetensi yang maksimal.  Disamping itu keterlibatan orang tua dan pihak-pihak yang berperan sebagai stakeholders juga belum menunjukan perannya secara maksimal.  Hal ini semakin menambah biasnya pelaksanaan dari fungsi-fungsi kurikulum yang digulirkan di Negara kita.
Pembentukan kasta baru dalam system pendidikan kita (meminjam istilah dari kolom editorial Harian Media Indonesia, salah satu edisi di bulan mei), yang muncul sebagai efek dari adanya Sekolah Berstandar Internasional, dalam satu sisi mungkin berdampak posistif untuk penempatan kurikulum sesuai fungsinya.  Tetapi ini sepertinya hanya berlaku bagi sekolah yang sudah berstandar Internasional, tetapi bagaimana untuk sekolah yang belum termasuk kategori ini?.  Pada umumnya sekolah ini rata-rata memiliki alokasi biaya yang kurang mendukung, berbagai keterbatasan menjadi pembatas bagi mereka dalam mengembangkan potensi anak didik secara maksimal.


2.    PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua jenis yaitu pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen, sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi ( Oteng Sutisna:1983). Dapat diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk menerapkan kaidah-kaidah adiministrasi dalam bidang pendidikan.
Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Pengelolaan pendidikan. Pengelolaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Menurut Griffin pengelolaan adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa fungsi dari pengelolaan itu sendiri adalah sebagai berikut:
• Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan pada tindakan apa yang harus dilakukan? Apakah sebab tindakan itu harus dikerjakan? Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan? Kapankah tindakan itu harus dikerjakan? Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu? Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
• Pengorganisasian (Organizing)
Oganisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran specific atau sejumlah sasaran. Dalam sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin, pekerjaan pemimpin meliputi beberapa kegiatan yaitu mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara atsan dan bawahan, memberi semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar supaya mereka melaksanakan apa yang diperintahkan.
• Pengarahan (Directing )
Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
• Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha pemantauan kinerja agar supaya kinerja tersebut terarah dan tidak melenceng dari aturan yang sudah ditetapkan dan pemantauan berfungsi sebagai media agar kinerja tersebut terarah dan tersampaikan secara tepat.
• Pengembangan
Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu pengelolaan, dengan adanya pengembangan pengelolaan akan berjalan sesuai dan melebihi target yang akan diperoleh.
Tanpa suatu program yang baik sulit kiranya tujuan pendidikan akan tercapai. Oleh karena itu, pengelolaan harus disusun guna memenuhi tuntutan, kebutuhan, harapan dan penentuan arah kebijakan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Pengelolaan kerja SMP merupakan penjabaran tugas dan pelaksanaan kebijakan Depdiknas yang di sesuaikan dengan kondisi obyektif. Dalam pelaksanaannya setiap kegiatan mengacu pada pengelolaan yang ada sehingga proses dan pelaksanaan aktifitas di sekolah lebih terukur, terpantau dan terkendali.
Pengelolaan pendidikan berfungsi sebagai acuan bagi sekolah dalam mengukur, mengevaluasi dan merevisi kegiatan-kegiatan yang di anggap perlu. Selain itu pengelolaan pendidikan bertujuan sebagai upaya sekolah dalam mendukung dan menjabarkan wajib belajar 9 tahun.

1 komentar:

animasi

Komentar Terakhir